Piala Dunia 2014 - Argentina
menang 1-0 atas Swiss di stadion Arena Corinthians, Sao Paulo (1/07/2014). Laga
putaran 16 besar kali ini sangat menakjubkan. Kedua tim bermain sangat bagus.
Kedua tim saling menyerang dan saling menekan. Permainan kedua tim ini juga
sangat cepat. Kedua tim berusaha untuk membobol gawang lawan sejak babak
pertama dimulai. Sampai babak kedua selesai, masih belum ada gol tercipta pada
kedua kubu. Memasuki perpanjangan waktu pertama juga masih belum membuahkan
gol. Masing-masing kubu mulai panik dan mulai mempersiapkan adu pinalti. Tetapi
tim Argentina tidak mau menyerah begitu saja. Mereka berusaha sekali lagi untuk
mencetak gol agar terhindar adu pinalti. Di menit ke-118 lewat operan cantik
Messi ke Di Maria, terciptalah gol pertama kali bagi kubu Argentina. Gol ini
merupakan gol tunggal di menit-menit terakhir. Dengan Gol ini maka loloslah tim
Argentina ke babak perempat final.
Pelatih
nasional Argentina Alejandro Sabella mengatakan betapa dirinya sangat gembira
dengan kemenangan di menit-menit terakhir perpanjangan waktu. Menurutnya, gol
kali ini tidak lepas dari peranan Messi. Sabella mengatakan pemain sekaliber
Messi sangat berbahaya jika bola sudah ada pada kaki mereka.
“Beruntung
sekali kami mampu menang di perpanjangan waktu. Swiss sangat menguasai
permainan di babak pertama dan setelah itu kamilah gilirannya”.
“Hanya
beberapa menit sebelum laga selesai, dari lini tengah Messi mengoper bola.
Kebetulan dia (Messi) pada posisi yang menguntungkan. Pemain seperti dia yang
mendapatkan bola pada posisi yang bagus akan menjadi ancaman. Dan ternyata
benar”.
“Kelihatannya
waktu semakin pendek dan serangan semakin genjar. Jadi, dia (Messi) membawa dua
pemain lainnya bersama dengannya. Itulah yang terjadi saat gol”.
“Saat
ini kami harus beristirahat untuk mempersiapakan pertandingan berikutnya”.
Sabella
mengatakan disiplin adalah faktor krusial. Dengan menggunakan taktik 4-3-3
memberikan peluang lebih besar bagi Messi untuk menciptakan gol bukan hanya
untuk dirinya tetapi juga untuk rekan lainnya. Sabella melihat bahwa Messi
sebagai striker terbaik dunia tidak butuh arahan apa yang harus dilakukan. Ia
sendiri sudah memiliki insting dan dorongan. Sedikit dorongan semangat dari
rekannya mampu membuat dirinya menciptakan peluang gol”.
“Saya
pikir bahwa apapun yang terjadi pada Piala Dunia, dia adalah salah satu pemain
dunia terbaik sepanjang sejarah sepakbola”.
Mengomentari
kemenangan itu, Messi hanya mengatakan dirinya berharap dalam laga berikutnya
hendaknya Sabella memberikan peluang bagi pemain Argentina untuk mengembangkan
dan menunjukkan gaya permainan mereka. Messi menambahkan yang harus dilakukan
oleh seorang striker atau pemain bola tidak berpusat pada pihak lawan, tetapi
lebih terpusat pada diri sendiri.
“Sebagai
seorang striker, kami mengharapkan suatu taktik yang memberikan kesempatan bagi
kami untuk melakukan banyak penyerangan. Jika kami tidak menggunakan taktik
menyerang maka kami akan sangat menderita”.
“Kami
sebagai striker menginginkan hal itu. Di babak pertama, saya menyerang sendiri,
demikian juga dengan Kun (Aguero). Hal ini sangat sulit. Karena itu harus ada
hal yang ditingkatkan. Kami adalah orang Argentina. Saya berpikir bahwa kami
seharusnya fokus kepada diri kami dan bukan fokus kepada siapa lawan kami.
Tentu saja bergantung pada hasil akhir pertandingan kami dapat merubah pola
permainan dan strategi. Tetapi sekali lagi secara pribadi, saya pikir lebih
baik kami fokus pada diri sendiri dari pada fokus pada pihak lawan”.
Di
Maria menolak dianggap sebagai pahlawan Argentina dalam laga kali ini. Ia
merasa yang seharusnya menjadi pahlawan bukan dirinya sendiri, tetapi juga
seluruh pemain dan para kru serta staf Argentina. Tanpa mereka, ia mengatakan
tim Argentina sulit untuk bisa menang pada laga kali ini.
“Kami
memberikan hidup kami, jiwa kami di lapangan. Kami tidak putus asa”.
“Bukan
saya pahlawannya. Pahlawannya adalah 23 pemain dan staf teknis. Kami berusaha
sebisanya. Kami membuat satu kesalahan di babak pertama yang membuat kiper kami
harus berhadapan satu lawan satu dengan pihak lawan. Kemenangan ini lebih dari
yang pantas kami terima. Kami telah bermain luar biasa”.
Melihat
kekalahan pihaknya, pelatih Swiss Ottmar Hitzfeld tersenyum. Ia tidak malu
meski kalah dari Argentina. Ia merasa para pemain Swiss telah mengupayakan yang
terbaik bagi negara dan timnya. Ia mengatakan kekalahan ini tidak seharusnya
membuat para pemain Swiss berkecil hati. Menurutnya, para pemain Swiss bisa
pulang dengan penuh kebanggaan. Untuk menyakinkan mereka, Hitzfeld usai
pertandingan langsung menuju ke lapangan memberikan semangat dan dorongan
kepada mereka.
“Saya
bangga terhadap karir saya. Saya sangat beruntung bisa berada di sini sebagai
pelatih yang mengasuh tim yang luar biasa. Adalah kehormatan besar bagi saya
bisa bekerja untuk Swiss. Karena itu saya mengucapkan selamat tinggal kepada
tim Swiss dengan hati yang penuh kehangatan”.
“Kami
dapat berjalan meninggalkan Piala Dunia tanpa ada rasa malu”.
“Aku
harus pergi ke tengah lapanagan untuk menghibur para pemain karena mereka telah
melakukan sesuatu yang fantastis bagi diri sendiri, tim dan negaranya”.
sumber: http://www.agen007bet.com
sumber: http://www.agen007bet.com
Sekarang bisa mainkan sabung ayam s128 dan Poker Online di hp kamu
BalasHapusdengan minimal deposit hanya 50rb dan proses cepat paling lama 3 menit.
bonus cashback setiap minggunya 5%-10%
tunggu apa lagi join sekarang juga di AgenS128
Contact Kami :
BBM : D8B84EE1 / AGENS128
Line id : agens1288
WhatsApp : 085222555128